Laminasi Dengan Sistem Thermal

0
307

Laminasi merupakan proses purna cetak. Penggunaan laminasi bertujuan untuk melindungi produk cetak  dari pengaruh cuaca, air atau terpaan panas matahari sehingga lebih awet. Selain itu, laminasi juga berfungsi untuk memberi  kesan artistik (glossy atau dob) pada produk cetak.

Proses laminasi dapat dilakukan dengan 2  bentuk lapisan plastik, yaitu : (1) dengan lapisan plastik  berbentuk sudut /envelop / pouch dan (2) dengan lapisan plastik  berbentuk gulungan (roll).  Demikian juga dengan metode pengerjaannya dapat dilakukan dengan dua sistem, yaitu (1) sistem panas (thermal) dan sistem dingin (cold). Sedangkan jenis laminasi  dibedakan menjadi dua, yaitu (1) gloss dan (2) dob. Laminasi gloss memberikan kesan mengkilap, sedangkan laminasi dob memberi kesan redup/teduh.

Dilihat dari produk yang dihasilkan, laminasi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu laminasi kaku dan laminasi lentur. Laminasi kaku umumnya dikerjakan pelaku jasa fotokopi  skala kecil untuk melaminasi produk cetak berharga seperti   ijasah, sertifikat, piagam  dan lain-lain. Sedangkan laminasi lentur umumnya dikerjakan percetakan skala besar  untuk produk cetak  berjumlah besar, seperti :  etiket, dus roti, leaflet, poster, undangan dan lain-lain.

Laminasi Thermal

Laminasi thermal dilakukan untuk menempelkan plastik pada produk cetak. Proses ini dapat dilakukan dengan 2 metoda,  yaitu dengan menggunakan plastik yang sudah mengandung lem dan dengan plastik yang belum mengandung lem. Proses penempelan plastik yang mengandung lem pada produk cetak  dilakukan pada suhu 100oC. Tetapi, beberapa jenis  plastik memerlukan pemanasan di atas suhu 100oC. Meskipun demikian, penyetelan suhu pada mesin laminasi dianjurkan tidak lebih dari 120oC karena jika lebih dapat memperpendek masa pakai rol karet silikon.

Sedangkan proses laminasi dengan menggunakan plastik yang belum mengandung lem, selain dengan sistem thermal juga dapat dilakukan dengan penggunaan solvent (cairan kimia) sebagai media perekat. Metoda solvent jarang digunakan di Indonesia karena kurang ramah lingkungan  (menimbulkan bau yang  cukup menyengat).

Struktur Mesin dan Prinsip Kerja

Struktus mesin dan prinsip kerja sangat beragam, sebagaimana sekarang telah ditemukan banyak jenis mesin laminasi di pasaran. Namun secara umum dengan tanpa menyebutkan jenis dan merek persyaratan teknis yang harus dipenuhi agar ketahanan dan produktivitas mesin tercapai, antara lain: suhu ruangan antara 15oC – 40oC, ruangan bebas debu, kelembaban udara  antara 20 – 80 %, sirkulasi udara ruangan baik, dan landasan/lantai kerja datar serta kokoh.Mesin laminasi membutuhkan power listrik 220 VAC1 phasa 8 Ampere. Demikian juga dengan tahapan  penyetelan mesin laminasi secara umum adalah sebagai berikut:

a. Pemasangan  roll plastik

1. Masukkan roll plastik dengan sisi coating lem menghadap ke bawah.

2. Kencangkan penjepit core.

3. Stel tingkat kekencangan rem.

4. Pasang pisau perforator dengan jarak 1 mm dari pinggir plastik.

5. Pasang pisau perforasi  jika diperlukan.

6. Pasang plastik ke penyangga.

b. Pemasangan roll plastik ke mesin

1. Masukkan plastik sesuai arah yang ditunjukkan pada gambar A.

2. Jika pada kertas tipis hasilnya terlalu melengkung, arah plastik dapat diubah seperti ditunjukkan pada gambar B.

c. Pemasangan kertas

1. Naikkan  selembar kertas yang akan dilaminasi ke atas conveyor. Geser sisi register OS kemudian geser register GS sampai mendekati pinggir kertas (sisakan jarak 2 mm).

2. Geser register untuk menyesuaikan lebar kertas dengan plastik.

d. Penyetelan tekanan roll press heater

1. Tekan gagang penekan sebelah kiri dengan tangan kiri dan putar baut sampai roll heater menyentuh roll bawah, kemudian lakukan hal yang sama pada gagang penekan sebelah kanan.

2. Tambah putaran baut apabila diperlukan.

3. Tekanan roll pada kedua sisi harus seimbang agar kertas berjalan  lurus. Jika tidak seimbang   akan menyebabkan  jalan kertas miring. Agar tekanan pada kedua sisi seimbang dilakukan  dengan cara mengurangi atau menambah tekanan sehingga sama pada sisi kiri dan kanan .

e. Penyetelan tekanan roll press puller

Tekanan roll puller distel dengan cara menurunkan gagang penekan roll puller.

f. Penyetelan suhu roll heater

1. Suhu kerja distel pada 100Oc, maksimal 120oC.

2. Untuk mengatur suhu, buka tutup panel digital dan tekan tombol atas untuk menaikkan  atau tombol bawah untuk menurunkan.

3. Tekan tombol run. Dalam keadaan stop, heater tidak dapat dipanaskan. Putar potensio ke posisi nol (mesin dalam kondisi tidak bekerja).

g. Penyetelan speed (kecepatan) mesin

1. Kecepatan mesin diatur dengan potensio meter  yang terdapat pada  control panel.

2. Pada kondisi tertentu diperlukan pengaturan suhu dan kecepatan mesin yang berimbang, terutama saat mesin digunakan untuk melaminasi bahan/kertas yang tebal.

h. Penyetelan pisau perforator

1. Pisau perforator digunakan untuk  memisahkan hasil laminasi. Produk yang akan dilaminasi dipasang dengan posisi +/- 2 mm dari pinggir plastik.

2. Tambahkan bandul (pemberat) apabila  proses  pemutusan plastik agak sulit.

3. Angkat pisau sampai terkunci jika tidak digunakan dan turunkan kembali  jika hendak digunakan dengan cara menarik tombol plastik.

i. Penyetelan pisau slitter

1. Pisau slitter hanya digunakan jika ukuran plastik lebih lebar daripada kertas.

2. Putar excentic untuk mengatur kedalaman pisau potong, usahakan untuk selalu menyetel kedalaman pisau hanya untuk memotong dua sampai tiga lapis plastik.

3. Angkat pisau sampai terkunci jika tidak digunakan dan pasang tutup plastik pengaman untuk menghindari kecelakaan. Untuk menurunkan kembali , tarik tombol plastik.

j. Penggantian roll karet heater

1. Melepaskan roll karet

–  Matikan power mesin dan cabut kabel dari stecker.

– Buka cover mesin kiri dan kanan.

–  Lepaskan kabel listrik dari lampu IR (heater)kiri dan kanan.

–  Lepaskan pengunci lampu IR dan keluarkan lampu IR dari roll karet.

– Lepaskan holder bearing  yang terletak di sebelah control panel (holder bearing di sebelah gigi tidak perlu dilepas). Tarik roll karet ke arah control panel, angkat dan miringkan ke arah gigi kemudian keluarkan roll karetnya.

2. Memasang roll karet

– Masukkan roll karet baru dengan cara memiringkan roll dan masukkan ke lubang yang ada di sebelah control panel, kemudian geser ke kanan dan pasang ujung roll ke bearing.

–  Pasang kembali holder bearing di sebelah control panel.

–  Masukkan lampu IR dan pasang kembali penguncinya.

–  Pasang kembali kabel lampu IR kiri dan kanan.

–  Tekan roll karet dengan roll bawah, stel tekanan / press di belakang mesin dan periksa sensor panas. Pastikan sensor menempel ke as roll,  sensor  tidak akan bekerja dengan baik jika tidak menempel/kendur dan dapat  menyebabkan over heating sehingga merusak roll karet. @ Print Media 58

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here