
Memasuki awal tahun 2020, banyak beredar prediksi-prediksi yang berkaitan dengan dunia cetak mencetak. Sebut saja prediksi trend desain, trend warna, trend fashion maupun trend-trend yang lain. Menurut Robert Noonan, seorang praktisi teknologi, dilansir dari laman ThinPrint Blog mengatakan bahwa tahun 2020 ini akan ada beberapa perubahan yang menarik di bidang percetakan.
Di tengah arus digitalisasi saat ini, masih banyak orang yang bertanya apakah percetakan atau printing masih diperlukan. Setiap tahun orang selalu bertanya seperti itu, dan setiap tahun pula jawaban pertanyaan tersebut adalah “IYA.”
ThinPrint memprediksi dalam tahun 2020 ini akan lebih banyak persaingan di industri printing. Banyak pemain printing yang mencari ceruk pasar baru untuk meningkatkan keuntungan. Beberapa jenis percetakan yang diprediksi akan meningkat antara lain cetak kemasan, label, percetakan 3D maupun print shops.
Trend lainnya yang diprediksi akan semakin berkembang adalah Printing On The Go. Di tengah era teknologi seperti sekarang, banyak orang yang hidupnya dimudahkan oleh teknologi. Di dunia percetakan, konsumen telah dimudahkan dengan banyaknya printer yang telah diberi fasilitas cetak jarak jauh. Hal ini mendorong konsumen untuk lebih produktif. Para produsen printer akan terus meningkatkan layanan cetak jarak jauh ini untuk memberikan kenyamanan dan keamanan yang lebih kepada para penggunanya.
Robert Noonan kembali menekankan kepada hal keamanan data. Bahwa pada printer-printer multifungsi saat ini telah banyak membantu dalam manajemen dokumen dan juga alur kerja yang lebih mudah. Tetapi terkadang masalah keamanan kurang diperhatikan. Di tahun 2020, masalah keamanan data harus lebih diperhatikan lagi, harus mulai ada kesadaran akan perlindungan data. Apalagi saat ini, hampir semua printer telah terhubung dengan internet, sehingga sangat rentan terkena serangan hacker.
Serangan hacker terhadap sebuah printer bukanlah satu hal yang baru. Salah satu contoh peretasan pada printer ialah tiba-tiba printer mengeluarkan iklan dari sebuah perusahaan tertentu atau tiba-tiba mencetak tanpa ada perintah. Kemudian iklan tersebut tak henti-hentinya mencetak uraian yang berbelit-belit dan tidak jelas, dan sebagian besar berisi konten yang sangat meragukan.
Kasus peretasan pada printer yang terakhir, seorang hacker anonim mengklaim telah meretas 100 ribu printer di sejumlah negara. Dalam lembaran yang tercetak di printer, berbunyi kalau PewDiePie dalam masalah dan diharapkan masyarakat untuk mengklik tombol subcribe di kanal YouTuber yang bernama asli Felix Arvid Ulf Kjellberg tersebut. Bams*dbs